Thursday, October 13, 2016

PENAYANGAN MARS PERINDO DI MNC GROUP (Perspektif Keperkasaan Media) Oleh Arda Dwi R. S.Kom.I



PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Media informasi diyakini sebagai sesuatu yang sangat berbahaya. Ia dapat menjadi corong penyebaran informasi positif maupun alat penyebaran informasi negatif. Bahkan dibeberapa negara sebuah revolusi pernah terwujud dari sebuah fondasi tindakan yang didukung media.
Communication media intrude into our lives more than most of us realize. They influence our daily activities. We cannot ignore them or abandon them. When we use them judiciously, we harness their strength.[1]
(Media komunikasi menyusup ke kami hidup lebih dari yang kita sadari. Mereka mempengaruhi 
kegiatan sehari-hari. Kita tidak bisa mengabaikan mereka atau meninggalkan mereka. Ketika kita
menggunakannya dengan bijaksana, kita memanfaatkan mereka kekuatan.) Google Translate

Irving Vang Dalam Histstory of Mass Communication menuliskan peran media menjadi sangat kuat, ia menceritakan pemerintahan dapat digulingkat atas bekat bantuan dari media komunikasi[2] Pidato Bung Tomo sebagai genderang perang atas sekutu yang datang ke Indonesia mampu membangkitkan semangat santri dan masuarakat Suabaya untuk mengangkat senjata adalah bukti yang ada di indonesia.
Belakangan, sejak berdirinya Partai Perindo, pertelevissian di Indonesia memiliki rasa yang berbeda. Seluruh media yang berada dalam naungan MNC  Group secara serentak dan memiliki kebijakan untuk menyiarkan Mars Perindo dalam potongan potongan momen penyiaran yang apik. Hari Tanoesoedibjo sebagai CEO dari MNC Group sekaligus sebagai “pemilik” partai Perindo tentunya tidak secara bodoh menghamburrkan anggaran untuk publikasi masal mars perindo tersebut.
Secara nalar logis, semua partai memiliki kerangka berfikir yang sederhana, ia perlu dikenal publik sampai pada akhirnya pada momentum pemilu konstituen akan memilih partai yang dimaksud hingga pada akhirnya ia akan memiliki akses penting dalam struktur legitimasi tertinggi (Wacana Politik Pemilihan Umum/PEMILU).
Wacana yang termanifestasi dari siaran televisi sudah barang tentu memiliki nilai nilai tertentu. Hal ini perlu dianalisis untuk memunculkan sebuah kerangka ilmiah atas tindakan yang dilakukan sebuah/ sekelompok media tertentu. Untuk keperluan tersebut makalah ini disusun untuk menguraikan secara sederhana kekuatan media berkaca dari kemunculan mars perindi dalam pertelevisian MNC Group.
B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana mars perindo dipublikasikan?
2.      Bagaimana analisis kritis atas tindakan publikasi mars perindo?

PEMBAHASAN
A.    Sekilas Perindo
Partai Persatuan Indonesia atau biasa disingkat Partai Perindo adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai ini didirikan oleh Hary Tanoesoedibjo, pengusaha dan pemilik MNC Group, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang media. Perindo di deklarasikan pada 7 Februari 2015 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta[3]
Sebagai sebuah partai, perindo membutuhkan masa masyarakat yang akan mendukungnya dalam setiap suksesi perpolitikan baik regional maupun nasional. Seperti umumnya sebuah partai, perindo memiliki visi misi yang secara normatif hitam diatas putih berkonotasi positif.
Visi
Mewujudkan Indonesia yang berkemajuan, bersatu, adil, makmur, sejahtera, berdaulat, bermartabat dan berbudaya.
Misi
1. Mewujudkan pemerintahan yang berkeadilan, yang menjunjung tinggi nilai-nilai hukum sesuai dengan UUD 1945.
2. Mewujudkan pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme untuk Indonesia yang mandiri dan bermartabat.
3. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, bermartabat dalam rangka menjaga keutuhan NKRI
4. Menciptakan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik indonesia.
5. Menegakan hak dan kewajiban asasi manusia dan supremasi hukum yang susuai Pancasila dan UUD 1945 untuk mewujudkan keadilan dan kepastian hukum guna melindungi kehidupan rakyat, bangsa dan negara.
6. Mendorong tumbuhnya ekonomi nasional yang berkontribusi langsung pada kesejahteraan warga negara Indonesia.[4]
Visi dan Misi tersebut dijadikan sebagai kerangka acuan Perindo untuk melaksanakan serangkaian program kerja partai dalam berkontribusi terhadap tanah air Indonesia. Tidak hanya berhenti pada visi dan misi partai, perindo juga mencanangkan cita cita besarnya tentang indonesia dalam mars-nya. Indonesia maju dan sejahtera merupakan nilai penting yang dituliskan dalam mars perindo sebagai sebuah pembangkit semangat untuk kader dan anggota perindo.
Mars Perindo
Marilah seluruh rakyat indonesia
Arahkan pandanganmu ke depan
Raihlah mimpimu bagi nusa bangsa
Satukan tekadmu tuk masa depan
Pantang.... Menyerah....
Itulah ... Pedomanmu
Entaslah kemiskinan cita-citamu
Rintangan tak menggetarkan dirimu
Indonesia maju, sejahtera, tujuanmu
Nyalakan api semangat perjuangan
Dengungkan gema, nyatakan persatuan
Oleh perindo....
Oleh perindo....
Jayalah Indonesia[5]

Melalui lagu tersebut, Perindo mengajak masyarakat indonesia untuk mengarahkan pandangan kedepan untuk bersama meraih mimpi dengan menggaris bawahkan tanpa adanya rasa menyerah. Pengentasan kemiskinan dijadikan sebagai cita cita guna mewujudkan Indonesia maju dan sejahtera.
B.     Publikasi Mars Perindo
Perindo adalah milik Hari Tanoesoedibjo yang juga merupakan seorang pengusaha dibidang media penyiaran. Hari Tanoe memanfaatkan modal kepemilikan tersebut sebagai sarana untuk memasyarakatkan Mars Perindo yang dikarang oleh istrinya (Liliana Tanoesoedibjo).[6] Setiap hari MNCTV, RCTI selalu menyiarkan mars Perindo kepada Khalayak umum. Setelah melakukan pelacakan melalui internet, tidak ditemukan referensi pasti yang melakukan penghitungan berapa kali mars perindo diputar dalam tiam jam, atau tiap harinya.
Namun, penyiaran Mars Perindo tesebut telah memunculkan serangkaian kegelisahan di masyarakat.[7] Aqwam Fiazmi Hanifan dalam laman berrita tersebut menuliskan sebuah kejadian dimana seorang anak berusia 2,5 tahun menirukan dengan fasih mars perindo. Padahal anak tesebut belum mampu membaca apalagi menulis. Dalam analisinya Aqwam menerangkan hafalnya anak tersebut dikarenakan seringnya (bombadir) pemutaran lagu tesebut dalam berbagai potongan siaran televisi.
Pada Pemutaran Mars Perindo yang berdurasi 1 menit tersebut, MNC Group memutarkan video yang berisi serangkaian cuplikan kegiatan Perindo yang dilakukan partai di berbagai daerah Indonesia. Perindo digambarkan memiliki kedekatan dengan suku pinggiran, Petani, UMKM, Olahragawan, anak-anak, dan peduli terhadap penyediaan fasilitas kesehatan publik. (lihat Video)[8]
C.    Analisis Kritis Publikasi Mars Perindo
MNC Group merupakan lembaga yang bergerak dalam usaha media penyiaan. Hal ini sejalan dengan pengertian media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Dalam kerangka berfikir bahasa, Kata media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”.[9] Sedangkan menurut Asociation of Education Comunication Technology (AECT) adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi.[10] Ketiganya memiliki kesamaan definisi tentang media. Terdapat kesamaan didalamnya dalam hal keberadaan pesan (message) dan penyampaian (transfer).
Sebuah proses penyiaran/ publikasi memiliki serangkaian fungsi yang luas. Menurut Kenneth Janda dan kawan-kawan media massa dalam bentuk cetak dan siaran mempunyai lima fungsi khusus dalam sistem politik, yaitu, “reporting the news, interpreting the news, socializing citizens about politics, influencing citizens’ attitudes and behaviors, and setting the agenda for government action”.[11] Include dalam fungsi fungsi ini, penyiaran Mars perindo dengan intensitas tertentu juga memiliki kelima fungsi tersebut.
Dalam rangka menajamkan fungsi MNC Group dalam memperkenalkan Perindo sebagai sebuah partai. Kenetth berpendapat media memiliki peran sangat mendasar yakni sedari pencarian informasi, interpretasi sampai pada akhirnya membeitakan sebuah informasi kepada khalayak. Melalui tahapan tahapan inilah media berperan menyampaikan (setting the agenda) rencana program kerja pemerintah melalui serangkaian pemberitaan.
Pemilahan bentuk bentuk visualisasi dalam Mars Perindo yang disiarkan telah mengalami proses pencarian, interpretasi hingga kemudian diberitakan. Namun kemudian sejalan dengan pendapat Keneth, dalam konteks penyiaran mars Perindo, pihaknya sedang menyampaikan rencana ataupun program kerja partai perindo.
Melakukan pemilihan visual yang digambarkan dekat dengan petani, anak anak, UMKM dan sebagainya Menurut Littlejuhn dan Foss merupakan cara yang perlu dilakukan untuk mewujudkan suatu agenda setting. Untuk mewujudkan agenda setting, sebuah media diharuskan selektif dalam memberitakan informasi atau menyampaikan berita.[12] Tampilan suatu program informasi perlu dirumuskan sedemikian rupa sampai pada akhirnya mampu melakukan kontrol terhadap interpretasi dalam pikiran penikmat.
Diakui ataupun tidak diakui oleh Perindo dan MNC Group, tindakan melakukan bombardir publikasi suatu konten informasi akan memiliki imbas tertentu terhadap penerima informasi. Rivers dan kawan-kawannya  mengatakan bahwa pada dasarnya, kondisi di dunia nyata mempengaruhi media massa, dan ternyata keberadaan media massa juga dapat mempengaruhi kondisi nyata dunia.[13] Ke-terpengaruhan ini tentu akan memiliki perbedaan antar individu, tergantung bagaimana latar belakang pendidikan, keadaan psikologis, ekonomi dsb.
Pengaruh dari komunikasi yang berlangsung dalam siaran mars Perindo di MNC Group merupakan sebuah agenda politik. Dalam praktik politik konstituen adalah masyarakat, dalam komunikasi masyarakat adalah komunikator atau penerima pesan. Prof. Deddy Mulyana mengutip Rudolph F Verderber bahwa komunikasi memiliki fungsi pengambilan keputusan. Ia menambahkan keputusan ini berlaku ketika memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu.[14] Meskipun pengaruh tidak selamanya sama, penulis berpendapat grand issue yang diangkat dalam penyiaran mars perindo merupakan suatu upaya untuk mengiring keminatasn/ keberpihakan masyarakat untuk melakukan suatu tindakan di momen momen pemilu.



PENUTUP
A.    Kesimpulan
MNC Group sebagai media yang dinaungi kekuatan kapital – politik Hari Tanoesoedibjo memiliki kemungkinan berkontribusi positif bagi Partai Perindo. Dalam Makalah ini penulis meyimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan MNC Group adalah suatu tindakan disengaja untuk mengenalkan Perindo pada masyarakat Indonesia.
Media sebagai sarana untuk melakukan publikasikan informasi secara masal memiliki potensi untuk mengabarkan informasi tertentu melalui sudut pandang dan perpektif yang menguntungkan pihak pihak tertentu. Menyikapi keberadaan penyiaran Mars perindo MNC Group berorientasi untuk “membesarkan” Perindo dalam benak masyarakat (penonton). Kesimpulan ini didasarkan pada pemilahan visualisasi yang menunjukkan makna kedekatan terhadap masyarakat yang pada dasarnya sebagai konstituen politis dalam ajang pemilu.




DAFTAR PUSTAKA
Buku

AECT Task Force, The Definition of Technology, Washington DC: AECT: 1977

Irving Fang,  A history of Mass communication Six informetion revolution (Focal Press, Melbourne:1997)

Janda, Kennet, Jeffrey M. Berry, Jerry Goldman, The Challenge of Democracy, Government in America, Boston: Houghton Mifflin Company, 1987

Rivers, William L, Jay W. Jensen, Theodore Peterson, Media Massa dan Masyarakat Modern, Edisi Kedua, Jakarta: Kencana, 2003


Internet Terpercaya

https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Persatuan_Indonesia diakses 8 Oktober 2016, pukul 22.34 WIB

https://partaiperindo.com/?page_id=6  diakses 8 oktober 201, pukul 22.46



https://www.youtube.com/watch?v=xoN0eRJrT7c  diakses 8 oktober 2016 pukul 23.33



[1] Irving Fang,  A history of Mass communication Six informetion revolution (Focal Press, Melbourne:1997),  Page.xix
[2] ibid
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Persatuan_Indonesia diakses 8 Oktober 2016, pukul 22.34 WIB
[4] https://partaiperindo.com/?page_id=6  diakses 8 oktober 201, pukul 22.46
[8] https://www.youtube.com/watch?v=xoN0eRJrT7c  diakses 8 oktober 2016 pukul 23.33
[10] AECT Task Force, The Definition of Technology, Washington DC: AECT: 1977:162
[11] Janda, Kennet, Jeffrey M. Berry, Jerry Goldman, The Challenge of Democracy, Government in America, Boston: Houghton Mifflin Company, 1987 hlm.306
[13] Rivers, William L, Jay W. Jensen, Theodore Peterson, Media Massa dan Masyarakat Modern, Edisi Kedua, Jakarta: Kencana, 2003 hlm ix
[14] Deddy Mulyana,  Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Rosdakarya, 2008. Hal.5

No comments:

Cara Daftar Akun Indodax

Jaman bitcoin semua orang ingin belajar dan berlomba mendapatkan cuan dari bitcoin. Tapi tahukan bahwa untuk mendapatkan keuntungan seorang ...