PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Media informasi diyakini sebagai sesuatu yang sangat berbahaya. Ia
dapat menjadi corong penyebaran informasi positif maupun alat penyebaran
informasi negatif. Bahkan dibeberapa negara sebuah revolusi pernah terwujud
dari sebuah fondasi tindakan yang didukung media.
Communication media intrude into our
lives more than most of us realize. They influence our daily activities. We
cannot ignore them or abandon them. When we use them judiciously, we harness
their strength.[1]
(Media komunikasi menyusup ke kami hidup lebih dari yang kita sadari. Mereka mempengaruhi
kegiatan sehari-hari. Kita tidak bisa mengabaikan mereka atau meninggalkan mereka. Ketika kita
menggunakannya dengan bijaksana, kita memanfaatkan mereka kekuatan.) Google Translate
Irving Vang Dalam Histstory of Mass Communication
menuliskan peran media menjadi sangat kuat, ia menceritakan pemerintahan dapat
digulingkat atas bekat bantuan dari media komunikasi[2]
Pidato Bung Tomo sebagai genderang perang atas sekutu yang datang ke Indonesia
mampu membangkitkan semangat santri dan masuarakat Suabaya untuk mengangkat
senjata adalah bukti yang ada di indonesia.
Belakangan, sejak berdirinya Partai Perindo, pertelevissian di
Indonesia memiliki rasa yang berbeda. Seluruh media yang berada dalam naungan
MNC Group secara serentak dan memiliki
kebijakan untuk menyiarkan Mars Perindo dalam potongan potongan momen penyiaran
yang apik. Hari Tanoesoedibjo sebagai CEO dari MNC Group sekaligus sebagai
“pemilik” partai Perindo tentunya tidak secara bodoh menghamburrkan anggaran untuk
publikasi masal mars perindo tersebut.
Secara nalar logis, semua partai memiliki kerangka berfikir yang
sederhana, ia perlu dikenal publik sampai pada akhirnya pada momentum pemilu
konstituen akan memilih partai yang dimaksud hingga pada akhirnya ia akan
memiliki akses penting dalam struktur legitimasi tertinggi (Wacana Politik
Pemilihan Umum/PEMILU).
Wacana yang termanifestasi dari siaran televisi sudah barang tentu
memiliki nilai nilai tertentu. Hal ini perlu dianalisis untuk memunculkan
sebuah kerangka ilmiah atas tindakan yang dilakukan sebuah/ sekelompok media
tertentu. Untuk keperluan tersebut makalah ini disusun untuk menguraikan secara
sederhana kekuatan media berkaca dari kemunculan mars perindi dalam
pertelevisian MNC Group.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
mars perindo dipublikasikan?
2.
Bagaimana
analisis kritis atas tindakan publikasi mars perindo?
PEMBAHASAN
A.
Sekilas
Perindo
Partai Persatuan Indonesia atau
biasa disingkat Partai Perindo adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai ini didirikan oleh Hary Tanoesoedibjo, pengusaha dan pemilik MNC
Group, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
media. Perindo di deklarasikan pada 7
Februari 2015 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta[3]
Sebagai
sebuah partai, perindo membutuhkan masa masyarakat yang akan mendukungnya dalam
setiap suksesi perpolitikan baik regional maupun nasional. Seperti umumnya
sebuah partai, perindo memiliki visi misi yang secara normatif hitam diatas
putih berkonotasi positif.
Visi
Mewujudkan
Indonesia yang berkemajuan, bersatu, adil, makmur, sejahtera, berdaulat,
bermartabat dan berbudaya.
Misi
1. Mewujudkan
pemerintahan yang berkeadilan, yang menjunjung tinggi nilai-nilai hukum sesuai
dengan UUD 1945.
2. Mewujudkan
pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme untuk Indonesia yang
mandiri dan bermartabat.
3. Mewujudkan
Indonesia yang berdaulat, bermartabat dalam rangka menjaga keutuhan NKRI
4. Menciptakan
masyarakat adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
wadah Negara Kesatuan Republik indonesia.
5. Menegakan
hak dan kewajiban asasi manusia dan supremasi hukum yang susuai Pancasila dan
UUD 1945 untuk mewujudkan keadilan dan kepastian hukum guna melindungi
kehidupan rakyat, bangsa dan negara.
6. Mendorong
tumbuhnya ekonomi nasional yang berkontribusi langsung pada kesejahteraan warga
negara Indonesia.[4]
Visi
dan Misi tersebut dijadikan sebagai kerangka acuan Perindo untuk melaksanakan
serangkaian program kerja partai dalam berkontribusi terhadap tanah air
Indonesia. Tidak hanya berhenti pada visi dan misi partai, perindo juga
mencanangkan cita cita besarnya tentang indonesia dalam mars-nya. Indonesia
maju dan sejahtera merupakan nilai penting yang dituliskan dalam mars perindo
sebagai sebuah pembangkit semangat untuk kader dan anggota perindo.
Mars Perindo
Marilah seluruh rakyat indonesia
Arahkan pandanganmu ke depan
Raihlah mimpimu bagi nusa bangsa
Satukan tekadmu tuk masa depan
Pantang.... Menyerah....
Itulah ... Pedomanmu
Entaslah kemiskinan cita-citamu
Rintangan tak menggetarkan dirimu
Indonesia maju, sejahtera, tujuanmu
Nyalakan api semangat perjuangan
Dengungkan gema, nyatakan persatuan
Oleh perindo....
Oleh perindo....
Jayalah Indonesia[5]
Melalui
lagu tersebut, Perindo mengajak masyarakat indonesia untuk mengarahkan
pandangan kedepan untuk bersama meraih mimpi dengan menggaris bawahkan tanpa
adanya rasa menyerah. Pengentasan kemiskinan dijadikan sebagai cita cita guna
mewujudkan Indonesia maju dan sejahtera.
B.
Publikasi Mars Perindo
Perindo adalah milik Hari Tanoesoedibjo yang juga merupakan seorang
pengusaha dibidang media penyiaran. Hari Tanoe memanfaatkan modal kepemilikan
tersebut sebagai sarana untuk memasyarakatkan Mars Perindo yang dikarang oleh
istrinya (Liliana Tanoesoedibjo).[6]
Setiap hari MNCTV, RCTI selalu menyiarkan mars Perindo kepada Khalayak umum.
Setelah melakukan pelacakan melalui internet, tidak ditemukan referensi pasti
yang melakukan penghitungan berapa kali mars perindo diputar dalam tiam jam,
atau tiap harinya.
Namun, penyiaran Mars Perindo tesebut telah memunculkan serangkaian
kegelisahan di masyarakat.[7] Aqwam Fiazmi Hanifan dalam laman berrita tersebut menuliskan
sebuah kejadian dimana seorang anak berusia 2,5 tahun menirukan dengan fasih
mars perindo. Padahal anak tesebut belum mampu membaca apalagi menulis. Dalam
analisinya Aqwam menerangkan hafalnya anak tersebut dikarenakan seringnya
(bombadir) pemutaran lagu tesebut dalam berbagai potongan siaran televisi.
Pada Pemutaran Mars Perindo yang berdurasi 1 menit tersebut,
MNC Group memutarkan video yang berisi serangkaian cuplikan kegiatan Perindo yang
dilakukan partai di berbagai daerah Indonesia. Perindo digambarkan memiliki
kedekatan dengan suku pinggiran, Petani, UMKM, Olahragawan, anak-anak, dan
peduli terhadap penyediaan fasilitas kesehatan publik. (lihat Video)[8]
C.
Analisis Kritis Publikasi Mars Perindo
MNC Group merupakan lembaga yang bergerak dalam usaha media
penyiaan. Hal ini sejalan dengan pengertian media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Dalam kerangka
berfikir bahasa, Kata media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak
dari kata “medium”.[9]
Sedangkan menurut Asociation of Education Comunication Technology (AECT) adalah
segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian
informasi.[10]
Ketiganya memiliki kesamaan definisi tentang media. Terdapat kesamaan
didalamnya dalam hal keberadaan pesan (message) dan penyampaian (transfer).
Sebuah proses
penyiaran/ publikasi memiliki serangkaian fungsi yang luas. Menurut Kenneth
Janda dan kawan-kawan media massa dalam bentuk cetak dan siaran mempunyai lima
fungsi khusus dalam sistem politik, yaitu, “reporting the news, interpreting
the news, socializing citizens about politics, influencing citizens’ attitudes
and behaviors, and setting the agenda for government action”.[11]
Include dalam fungsi fungsi ini, penyiaran Mars perindo dengan intensitas
tertentu juga memiliki kelima fungsi tersebut.
Dalam rangka
menajamkan fungsi MNC Group dalam memperkenalkan Perindo sebagai sebuah partai.
Kenetth berpendapat media memiliki peran sangat mendasar yakni sedari pencarian
informasi, interpretasi sampai pada akhirnya membeitakan sebuah informasi kepada
khalayak. Melalui tahapan tahapan inilah media berperan menyampaikan (setting
the agenda) rencana program kerja pemerintah melalui serangkaian pemberitaan.
Pemilahan
bentuk bentuk visualisasi dalam Mars Perindo yang disiarkan telah mengalami
proses pencarian, interpretasi hingga kemudian diberitakan. Namun kemudian
sejalan dengan pendapat Keneth, dalam konteks penyiaran mars Perindo, pihaknya
sedang menyampaikan rencana ataupun program kerja partai perindo.
Melakukan pemilihan visual yang digambarkan dekat
dengan petani, anak anak, UMKM dan sebagainya Menurut Littlejuhn dan Foss
merupakan cara yang perlu dilakukan untuk mewujudkan suatu agenda setting. Untuk
mewujudkan agenda setting, sebuah media diharuskan selektif dalam memberitakan
informasi atau menyampaikan berita.[12]
Tampilan suatu program informasi perlu dirumuskan sedemikian rupa sampai pada
akhirnya mampu melakukan kontrol terhadap interpretasi dalam pikiran penikmat.
Diakui ataupun tidak diakui oleh Perindo dan MNC Group, tindakan
melakukan bombardir publikasi suatu konten informasi akan memiliki imbas
tertentu terhadap penerima informasi. Rivers dan kawan-kawannya mengatakan bahwa pada dasarnya, kondisi di
dunia nyata mempengaruhi media massa, dan ternyata keberadaan media massa juga
dapat mempengaruhi kondisi nyata dunia.[13] Ke-terpengaruhan
ini tentu akan memiliki perbedaan antar individu, tergantung bagaimana latar
belakang pendidikan, keadaan psikologis, ekonomi dsb.
Pengaruh dari komunikasi yang berlangsung dalam siaran mars Perindo
di MNC Group merupakan sebuah agenda politik. Dalam praktik politik konstituen
adalah masyarakat, dalam komunikasi masyarakat adalah komunikator atau penerima
pesan. Prof. Deddy Mulyana mengutip Rudolph F Verderber bahwa komunikasi
memiliki fungsi pengambilan keputusan. Ia menambahkan keputusan ini berlaku
ketika memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat
tertentu.[14]
Meskipun pengaruh tidak selamanya sama, penulis berpendapat grand issue yang
diangkat dalam penyiaran mars perindo merupakan suatu upaya untuk mengiring
keminatasn/ keberpihakan masyarakat untuk melakukan suatu tindakan di momen
momen pemilu.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
MNC Group sebagai media yang dinaungi kekuatan kapital – politik
Hari Tanoesoedibjo memiliki kemungkinan berkontribusi positif bagi Partai Perindo.
Dalam Makalah ini penulis meyimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan MNC Group
adalah suatu tindakan disengaja untuk mengenalkan Perindo pada masyarakat
Indonesia.
Media
sebagai sarana untuk melakukan publikasikan informasi secara masal memiliki potensi
untuk mengabarkan informasi tertentu melalui sudut pandang dan perpektif yang
menguntungkan pihak pihak tertentu. Menyikapi keberadaan penyiaran Mars perindo
MNC Group berorientasi untuk “membesarkan” Perindo dalam benak masyarakat
(penonton). Kesimpulan ini didasarkan pada pemilahan visualisasi yang
menunjukkan makna kedekatan terhadap masyarakat yang pada dasarnya sebagai
konstituen politis dalam ajang pemilu.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
AECT Task Force, The Definition of
Technology, Washington DC: AECT: 1977
Irving Fang, A history of Mass communication Six
informetion revolution (Focal Press, Melbourne:1997)
Janda, Kennet, Jeffrey M. Berry,
Jerry Goldman, The Challenge of Democracy, Government in America,
Boston: Houghton Mifflin Company, 1987
Rivers, William L, Jay W. Jensen,
Theodore Peterson, Media Massa dan Masyarakat Modern, Edisi Kedua,
Jakarta: Kencana, 2003
Internet Terpercaya
https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Persatuan_Indonesia
diakses 8 Oktober 2016, pukul 22.34 WIB
https://partaiperindo.com/?page_id=6 diakses 8 oktober 201, pukul 22.46
http://dpcperindopataruman.blogspot.co.id/p/blog-page_60.html
diakses 08 Oktobe 2016 pukul 22.56 WIB
https://tirto.id/menancapkan-mars-perindo-lewat-stasiun-tv-milik-pribadi-nn
Diakses 08 Oktober 2016 pukul 23.23
https://tirto.id/menancapkan-mars-perindo-lewat-stasiun-tv-milik-pribadi-nn
diakses 8 Oktober 2016 pukul 23.15
https://www.youtube.com/watch?v=xoN0eRJrT7c diakses 8 oktober 2016 pukul 23.33
http://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-media-dan-jenis-media.html# diakses 24
september 2016 pukul 01.13
http://widyarahmi1102.blogspot.co.id/2015/09/teori-komunikasi-teori-agenda-setting.html diakses tanggal 24
september 2016 pukul 11.31
[1] Irving
Fang, A history of Mass communication
Six informetion revolution (Focal Press, Melbourne:1997), Page.xix
[2] ibid
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Persatuan_Indonesia diakses 8
Oktober 2016, pukul 22.34 WIB
[5] http://dpcperindopataruman.blogspot.co.id/p/blog-page_60.html diakses 08
Oktobe 2016 pukul 22.56 WIB
[6] https://tirto.id/menancapkan-mars-perindo-lewat-stasiun-tv-milik-pribadi-nn Diakses 08
Oktober 2016 pukul 23.23
[7] https://tirto.id/menancapkan-mars-perindo-lewat-stasiun-tv-milik-pribadi-nn diakses 8
Oktober 2016 pukul 23.15
[9] http://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-media-dan-jenis-media.html# diakses 24
september 2016 pukul 01.13
[10] AECT Task
Force, The Definition of Technology, Washington DC: AECT: 1977:162
[11] Janda, Kennet,
Jeffrey M. Berry, Jerry Goldman, The Challenge of Democracy, Government in
America, Boston: Houghton Mifflin Company, 1987 hlm.306
[12] http://widyarahmi1102.blogspot.co.id/2015/09/teori-komunikasi-teori-agenda-setting.html diakses tanggal 24
september 2016 pukul 11.31
[13] Rivers,
William L, Jay W. Jensen, Theodore Peterson, Media Massa dan Masyarakat
Modern, Edisi Kedua, Jakarta: Kencana, 2003 hlm ix
[14] Deddy
Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar, Bandung: Rosdakarya, 2008. Hal.5
No comments:
Post a Comment